Sabtu, 02 September 2017

MASJID ISTIQOMAH PASAR PANTAI BENGKULU

Ketika melintasi jalan gang kecil, diantara rumah penduduk, dari arah Pantai Malabro, Kota Bengkulu, menuju simpang empat Jalan Pendakian, mataku segera bertumbuk pada sebuah kotak terletak di teras sebuah bangunan. Kotak berbentuk “bagonjong” sebagaimana biasa diletakkan di pintu masuk di acara pesta perkawinan Orang Minang.




Esoknya, kembali berjalan kaki dari arah yang sama. Kembali kujenguk ke teras dimana kemarin kulihat kotak “bagonjong” itu berada, apakah masih di sana atau tidak. Ternyata tidak ada. Yang menarik bagiku yakni tulisan di kotak itu tertulis “Kotak Amal.”

Belum sekalipun aku melihat ada tulisan demikian setiap menghadiri pesta-pesta pernikahan “Orang Minang,” meskipun diketahui kotak itu biasanya diperuntukkan bagi setiap tamu pesta perkawinan, memasukkan uang dalam amplop kepada pihak penyelenggara pesta, sebagai pengganti kado atau hadiah untuk penganten.

Pada hari yang lain, aku pun mengambil jalan pintas berjalan kaki dari arah berlawanan. Dari arah Pasar Pantai menuju ke arah pantai. Seketika terbaca olehku tulisan di bagian atas bangunan, ternyata bangunan dalam gang itu semula aku sangka adalah rumah rupanya adalah bangunan masjid.

Masjid Istiqomah tampaknya bangunannya baru saja selesai dibangun. Terlihat bersih dengan bentuk bangunan minimalis. Jika melintas di jalan depan Pasar Pantai atau jalan pinggir pantai, bangunannya tak terlihat. Karena lokasi bangunan ini terletak diantara bangunan rumah-rumah penduduk di dalam gang kecil yang menjadi perlintasan dari Pasar Pantai ke Pantai Malabro atau sebaliknya.



Lokasi Masjid Istiqomah terbilang dekat dengan Benteng Fort Marlborough. Dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Melintasi bangunan-bangunan lama pecinan yang pada umumnya seperti “tak ada penghuninya.”

Letak masjid ini hanya kira-kira seratus meter saja dari rumah tempat menginapku di Kelurahan Malabro, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Berdekatan dengan bangunan Masjid Al-Hasyim Malabro yang langsung berhadapan dengan Pasar Pantai. Salahsatu Pasar yang ramai sejak Subuh sampai pagi.

Sayang sekali, selama berada di Kota Bengkulu, aku tak berkesempatan untuk bersholat di Masjid Istiqomah Pasar Pantai Malabro (“) copyright: abrar khairul ikhirma    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar