Rabu, 07 Desember 2016

EMPAT SKETSAKU TAHUN 1996



Aku selalu membawa kertas putih, sebuah pena bertinta hitam, sebotol tinta cina dan sebuah kuas kecil. Tersimpan dalam tasku. Terbawa kemana-mana. Adakalanya, tergerak hatiku untuk membuat coretan di atas kertas putih yang kumiliki. Ada kalanya, sama sekali aku tak hendak mempedulikannya. Katanya yang aku lakukan di atas kertas itu adalah sketsa. Namun aku menyebut pada diriku, coretan. Aku mengerjakan coretan yang tergerak kata hatiku.




Apa yang telah kucoret pada bidang yang putih ? Mengapa aku lakukan mencoretnya ? Sedang apakah yang membuat diriku untuk mencoret ? Dimanakah aku melakukan coret mencoret itu ? Tiap-tiap hasil dari yang tercoret, adalah bagian dari pikiran, perasaan, bersituasi pada perjalanan yang pernah kujalani dan alami.
Dapat saja coretan menampakkan keindahan-keindahan garis dan bentuk, termasuk titik sebagai penanda dari semua itu. Tentu saja, di balik keindahan tersimpan hal-hal yang tak mungkin terceritakan. Namun dapat dihayati sebagai kenangan, (*)

abrar khairul ikhirma
akhir tahun 2016









Tidak ada komentar:

Posting Komentar