Senin, 09 Oktober 2017

MALAM CRUISE TASIK (1)

[Penghujung acara “Seminar Internasional Sastera Melayu Islam” yang diselenggarakan Persatuan Sasterawan Numera Malaysia – Masjid Abdul Rahman bin Auf, diikuti Malaysia, Indonesia, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam dan Bangladesh, penutupan resminya dilaksanakan di atas kapal motor bernama “Kelah” di Cruise Tasik, Putra Jaya, Malaysia, 30 September 2017]




Marilah berlayar bersamaku
Wahai syair tertulis pada kitab
Di tasik malam berkapal malam
Malam bersegera hadapan
Jangan diam baris-baris qalam
Berkayuh aku di tinta Mu




Di tepian tasik gerimis setelah hujan
Berbual kita perihal dunia
Betapa angin merobek layar
Di sanalah syair bertaruh akan makna

Matahari petang jatuh di bibir terluka
Teguklah kopi dingin dicangkir
Kemanakah kiblat hasrat amanat
Jika tidak kata bertempa dada
Pada kudharat al-Kitab




Lembar-lembar usang tamadun
Seperti orang silih berganti di sini
Kitab-kitab berganti warna
Seperti jiwa melepuh pada Nya
Bacalah…
Kau pun memandangku
Simaklah…
Aku ingin patrikan Alif
Di air yang beriak di matamu




Marilah berlayar bersamaku
Seperti seorang pelaut rindu
Marilah berkayuh bersamamu
Seperti jiwa tiada membeku

Wahai tasik yang kujumpai
Genangkanlah air kehidupan
Pada lubuk hati tak berginjai
Seperti syahadat tiada berungkai
Malam-malam merasai

[CruiseTasik-PutraJaya-30092017]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar