Sabtu, 22 Oktober 2016

PERKAMPUNGAN PENULIS GAPENA-MALAYSIA & SUMATERA BARAT-INDONESIA 1995 DI PADANG



MEMPERERAT talian keserumpunan, serombongan Penulis GAPENA (Gabungan Penulis Nasional) Malaysia, melakukan lawatan ke Ranah Minang, Sumatera Barat, Indonesia. Lawatan itu bertajuk, “Perkampungan Penulis Gapena-Malaysia & Sumatera Barat-Indonesia” selama tiga hari, 6-7-8 November 1995 di Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat, Jalan Diponegoro, Padang.

Perkampungan Penulis berkegiatan temu ramah, diskusi , acara hiburan dan dilanjutkan dengan baca puisi. Selain dihadiri para penulis Sumatera Barat, juga hadir dan berbicara sastrawan dan budayawan Chairul Harun, salah satu bertopik mensitir pepatah Minang, “anak dipangku kamanakan dibimbiang,” bertempat di Laga-laga Taman Budaya. Turut berbicara budayawan lisan Bagindo Fahmi, penyair dan novelis Darman Moenir dan Kepala Taman Budaya, Drs. Mustafa Ibrahim




Terlihat dalam foto bersama dengan Penulis Gapena Malaysia, penulis Sumatera Barat  antara lain: Asraferi Sabri, Abrar Khairul Ikhirma, Raffendi Samsudin (Sanjaya), Syarifuddin Arifin, Irmansyah, Yusril Katil,Indriani, Elfialdi, Nita Indrawati Arifin, Fitri Adona, Free Hearty, Andrea Adhan, Darman Moenir dan Mustafa Ibrahim.


Sayang, dalam pertemuan kuhadiri ini, aku tidak ingat lagi nama-nama teman Penulis Gapena yang hadir. Yang aku ingat seorang waktu itu, namanya Mawar Sjafei. Kami sempat bercakap-cakap diantara acara Perkampungan Penulis, tentang kegiatan kepenulisan dan kesenian.

Pada Malam Baca Puisi baik penulis Gapena maupun dari Sumatera Barat, tampil membaca puisi. Silih berganti. Aku pada momen ini, membacakan salah satu puisiku, “Padang Sepanjang Jalan.” 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar