Selasa, 18 Oktober 2016

HANG TIKAM TUAH KENANG






Aku masih belum berhenti menulis puisi. Belum meninggalkan puisi sebagai media pencatat perjalananku. Tentu saja kebiasaan mencatat pikiran dan perasaan yang ditimbulkan selama perjalanan dilakukan. Bahkan setelah perjalanan. 


Aku kira perbedaannya antara keduanya, ketika dalam perjalanan, puisi terlahir dengan spontan. Datang seketika. Dituliskan dengan ketergesa-gesaan. Beda dengan hari-hari sesudah melakukan perjalanan, puisi lahir seakan telah mendapat saringan waktu. Jarak dengan objek dan suasana. Melalui permenungan. Tetapi keduanya sama-sama memerlukan inspirasi secukupnya.

Puisi-puisi perjalanan itu, ditulis dalam saat melakukan perjalanan selama beberapakali ke sejumlah pulau di Kepulauan Riau, dihimpun ke dalam sebentuk buku puisi berjudul, “Hang Tikam Tuah Kenang.” Ide judul buku berkesan Melayu ini, memang bertujuan sebagai penghantaran pada puisi, yang memang berkisah mengenai “melayu” dan “kemelayuan.”

Buku ini diterbitkan secara sederhana, simple, tipis, agar pembaca tidak dihantui rasa malas untuk membaca, tersebab berisi banyak puisi, hingga buku harus dicetak dengan dijilid tebal.

Melalui buku ini ditujukan sebagai apresiasi mengenang 2 penyair besar Riau, Idrus Tintin dan Ibrahim Sattah. Mengenang 2 penyair besar Sumatera Barat, Abrar Yusra dan Leon Agusta. 2 penyair “Ranah Minang” ini dalam periode catatan perjalanan kesenian di Riau, pernah bergiat, berkarya dan menularkan kehidupan seni di Pekanbaru. Keempat nama penyair besar inipun, sama-sama tercatat di pentas nasional, sebagai Penyair Indonesia.

HANG TIKAM TUAH KENANG
Sekumpulan Puisi: Abrar Khairul Ikhirma
Tebal: 40 halaman
Cetakan Pertama: 17 Agustus 2016
Penerbit (indie): Cati Bilang Pandai, Padang

Berisi 32 puisi: Kehadiran – Pergantian – Sakai – Idrus Tintin – Tanjung Pinang – Penyengat – Pada Cemasku – Tanjung Balai Karimun – Tarempa – Asbon Budinan Haza – Sang Aktor – Abrar Yusra – Hujan Itu – Samakah Hujan – Selat Panjang – Saru – Leon Agusta – Agustus – Kepergian – Hanya K – Lanun – Selat Rengit – Bukit Kisah – Tanjung Samak – Buton – Melintas – Menggaram Angin dan Tak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar