Sabtu, 17 Juni 2017

EKSOTIKA BUKIK SILASIAH

Memotret suasana dan keindahan bila mengunjungi suatu daerah, bagi mereka yang memiliki hobi merekam ke dalam sebentuk gambar foto, merupakan sensasi tersendiri.




Ada yang menyebutnya bukik (bukit) ada pula yang menyebutnya dengan gunung. Tetapi masyarakat setempat lebih mengenal nama Bukik Silasiah. Mungkin Silasiah yang dimaksud adalah Selasih.

Bukit ini terletak di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman. Mudah untuk dicapai, karena terletak di sisi jalan raya yang menghubungkan Sicincin ---terletak di Jalan Raya Padang-Bukittinggi--- dengan Kota Pariaman.




Dari pusat Kota Pariaman, Bukik Silasiah dapat dicapai dengan kendaraan lebih kurang 25 menit. Hanya berjarak sekitar 13 km saja. Di tahun 1980-an, Bukik Silasiah merupakan salah satu objek wisata bagi kalangan orang muda pada setiap hari libur.

Bukik Silasiah mulai dikenal karena dibangun di puncak bukit ini sebuah tower setasiun relay televise. Dari salah satu sisinya, akan dapat melihat view ke arah aliran sungai Ujuang Gunuang. Jika hari dalam cuaca terang, akan nampak di kejauhan Gunuang Tandikek dan Gunuang Singgalang.




Tak dapat disangkal, pada sisi yang lain, kita akan dapat melepas pandang ke arah Kota Pariaman, sekaligus dapat menyaksikan laut di kejauhan. Termasuk rumah-rumah penduduk Sungai Sariak. Di bahagian kaki bukit, terdapat persawahan penduduk.

Sayang saat ini, Bukik Silasiah tidak lagi popular namanya, karena tidak menjadi objek kunjungan masyarakat di hari-hari libur. Kondisi jalan untuk menuju ke tower pun tidak terbilang mulus, meskipun kerindangan perbukitan ini dengan tanaman, masih dapat dipujikan. Kita akan dapat menemui suara burung, bunyi serangga atau pun rombongan kera liar pada suasana alaminya.

Di balik Bukik Silasiah terdapat Sungai Ibuah, perkampungan dan perkebunan penduduk. Jumlah rumah penduduk memang tidak banyak semakin ke belakang bukit. Akan tetapi ada banyak perkebunan penduduk. Termasuk areal persawahan dan bukit-bukit kecil lainnya yang masih alami.




Dalam rentang waktu beberapa tahun terakhir, aku rajin berkunjung ke Sungai Ibuah. Perkampungan ini dihubungkan jalan pedesaan dari Balai Sungai Sariak, kawasan yang berjarak dengan Bukik Silasiah. Kemudian jalan ini akan menyisi Bukik Silasiah, dimana jalan dan bukit dipisahkan oleh areal persawahan dan hutan kecil.

Setidaknya Sungai Ibuah, menarik bagi mereka yang suka alam pedesaan. Aku dalam sejumlah hitungan sering bermalam di perkampungan ini. Pada sebuah pondok yang jauh dari pemukiman. Jika diteruskan jalan pedesaan yang ada, kita dapat menembus ke arah Sicincin. Namun bagi mereka yang belum biasa, selain kondisi jalan belum memadai, suasananya sangat sepi. Jarang kita akan berpapasan kendaraan (*)


@abrar khairul ikhirma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar