Kamis, 22 Juni 2017

CONDET: MAKAM TERAKHIR SEORANG PENYAIR

Condet: Makam Terakhir Seorang Penyair, merupakan buku kumpulan puisi kedua Abrar Khairul Ikhirma, penyair dari Sumatera Barat, kelahiran Pariaman, daerah pesisiran pantai barat Pulau Sumatera. Setelah menerbitkan buku kumpulan puisi pertama tahun 1987 berjudul, “Selamat Petang Jakarta.”




Puisi-puisi yang terhimpun dalam buku ini, diantaranya sudah pernah diterbitkan di media cetak, suratkabar Harian Haluan dan Harian Singgalang, Padang, Sumatera Barat.

Inspirasi puisi-puisi ini terlahir semasa berada di Condet, Jakarta Timur. Condet merupakan suatu kawasan cagar budaya, dimana masih terdapat suasana budaya Betawi, masyarakat asli Jakarta. Ada banyak seniman-seniman yang memilih untuk bermukim di Condet.

Condet Balekambang, berada di pinggir Sungai Ciliwung. Terhubung ke arah Pasar Minggu mulanya dengan sebuah jembatan gantung. Jalan kecil yang selalu ramai dilintasi pejalan kaki dan sepeda motor. Di salah satu lereng sungai itulah, diantara kerimbunan pepohonan duku, rambutan, durian dan salak, rumah yang selalu dikunjungi bila berada semasa di Jakarta.

Condet: Makam Terakhir Seorang Penyair
Penerbit: Dangau Seni-A, Padang
Cetakan Pertama: 1992

Dalam buku ini terhimpun puisi-puisi berjudul:

01.SETASIUN PASAR MINGGU
02.PULANG
03.BANDUNG DAN JAKARTA
04.RUMAH CONDET
05.SEBILAH PISAU
06.TEK: A TEK: I
07.MEJA MAKAN
08.SORE DI JEMBATAN TIGA
      CONDET BALEKAMBANG
09.DIAM-DIAM, DIAM
10.MAKAM
11.SUKMA
12.KACA
13.HALTE CIKINI
14.GADISKU JAKARTA
15.ELANG YANG TERLUKA
16.SURAT WARISAN SEORANG PENYAIR

      MENJELANG PEMAKAMANNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar