Selasa, 24 Januari 2017

“KUBURAN BULEK” KOTA BENGKULU, SATU MONUMEN DUA KENANGAN



Orang Bengkulu mengenal monument ini sebagai Kuburan Bulek. Letaknya berdekatan dengan Pasar dan Benteng Marborough. Monumen ini salah satu jejak sejarah bagi Bengkulu yang pada masa dahulu dikenal sebagai Bengcolen. Monumen ini adalah monument unik. Karena memiliki nilai sejarah bagi dua pihak. Bagi pihak Inggris, merupakan monument tewasnya Residen Thomass Parr karena dibunuh rakyat Bengkulu. Sedangkan bagi rakyat Bengkulu sendiri, monument ini adalah bukti perjuangan mereka dalam menegakkan perjuangan.




Dalam beberapakali berada di Kota Bengkulu, aku selalu mendatangi sekitar monument ini, merupakan salah satu lokasi berjalan kaki mengitari kawasan kota lama Kota Bengkulu. Seterusnya, aku melanjutkannya bersantai di sekitar Benteng Marborough dan berjalan-jalan ke kawasan pantai, memandang Teluk Segara, kala petang hari.

Residen Thomas Parr (1805-1807) adalah penguasa Inggris ke empat puluh sembilan yang diangkat pemerintah Inggris (Residen pertama pertama Bengkulu, penguasa sebelumnya di sebut Deputy Governor) Thomas Parr Menggantikan Deputy Governor Walter Ewer (1800-1805)(8),Parr sampai di Bengkulu tanggal 27 September 1805, menggantikan Walter Ewer. Thomas Parr dikenal sebagai penguasa Inggris yang angkuh dan ganas, dia adalah orang pertama yang memperkenalkan tanaman kopi dengan tanaman paksa di Bengkulu.




Puncak dari kebencian rakyat Bengkulu berhujung peristiwa malam 23 Desember 1807, dimana Thomas Parr yang berada di rumah peristirahatannya Mount Felix(Sekarang Rumah Dinas Gubernur atau Gedung Daerah) tiga mil arah Selatan Marlborough dihabisi masa rakyat dibawah pimpinan Depati Sukarami, Depati Pagar Dewa dan Depati Lagan. Kesaksian dari isteri Parr menyebutkan tiga orang yang masuk kerumah membunuh Parr, asistennya Charles Murray yang berusaha melindungi majikannya terluka dan akhirnya meninggal, sementara dia sendiri hanya terluka. Dari kesaksian isteri Parr jelaslah bahwa tujuan penyerang hanyalah Thomas Parr.

Pada tahun 1808 Inggris mendirikan Monumen ini, memaksa rakyat  dengan kekerasan agar pembangunannya dapat selesai dalam waktu yang telah ditentukan. Luas bangunan tugu ini seluas 70 meter persegi, tinggi 13,5 meter persis di depan kantor Pos Bengkulu. Inggris mendirikan monument ini sebagai penghargaan dan penghormatan terhadap Thomas Parr sementara bagi rakyat Bengkulu ditafsirkan sebagai penghargaan terhadap para pejuang tak dikenal yang telah mati dalam mempertahankan hak dan kemerdekaaan tanah leluhurnya dari penindasan kolonial Inggris.




Berdasarkan lukisan Joseph C Stadler dalam buku Prints of Sotut East Asia in The India Office Library terlihat di lokasi tugu ini terdapat Gedung Pemerintahan dan Gedung Dewan EIC. Pada saat ini sisa-sisa kedua bangunan tersebut sudah tidak dapat ditemukan lagi karena lokasi tersebut sudah merupakan kawasan pertokoan dan pusat pemerintahan Dati I Bengkulu.

Thomas Parr sendiri akhirnya disemayamkan di dalam Benteng Marlborough ---masih bisa dijumpai bila berkunjung ke Benteng fort Marlborough, dipindahkan dari tempat asal mulanya, menghindari amarah rakyat Bengkulu saat itu yang membongkar makam tersebut. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar