Kamis, 08 Mei 2014

Siti Baheram



SITI BAHERAM dikenal salah satu dari kaba yang sampai kini tercatat pada khazanah Sastra Minangkabau. Siti Baheram adalah nama tokoh utama dalam cerita. Cerita menggambarkan bahwa seorang perempuan cantik sudah bersuami dan orang kaya, akhirnya dibunuh oleh orang terdekatnya yang penjudi. Padahal orang terdekat itu sudah makan minum di rumah Siti Baheram.



Kaba merupakan salah satu tradisi bercerita yang dikisahkan turun temurun melalui media tutur di Minangkabau. Selain media tutur juga dimainkan ke dalam seni pertunjukan tradisi berupa randai, didendangkan dalam bentuk nyanyian diiringkan alat tiup yakni saluang. Kemudian sesuai perkembangan zaman dituliskan ke dalam sebentuk buku di abad teknologi. Pun digubah ke dalam sebentuk lagu.

Kaba Siti Baheram pun selain diceritakan turun temurun, juga sampai sekarang sering dimainkan oleh berbagai group randai tradisi di beberapa daerah. Pun dijadikan pertunjukan teater modern di panggung-panggung teater. Atau menjadi selipan dalam pantun oleh penyanyi saluang, dan kisahnya sudah banyak diterbitkan ke dalam bentuk buku.

Bila menyebut Siti Baheram, biasanya kerap diiringi keterangan dengan "si joki mati digantuang." Inilah salah satu tragedi nyata yang kemudian menjadi popular sebagai kaba kelak kemudian harinya. sebuah peristiwa terbunuhnya Sitti Baheram. Si Joki dianggap sebagai pelakunya dengan temannya yang bernama  si Ganduik. Joki dihukum gantung oleh penegak hukum dan si Ganduik hukum buang ke Ambon.

Tentang Sitti Baheram ini, menginspirasi lahirnya lagu pop minang, yang awalnya dipopulerkan oleh penyanyi legendaris Tiar Ramon dan Ely Kasim dalam dunia rekaman caset. Sampai kini sejumlah penyanyi-penyanyi Minang pernah menyanyikan lagu yang sama.

Sitti Baheram kampungnya adalah Sungai Pasak. Sungai Pasak menurut sejarahnya merupakan kampung yang dibuka orang suku Chaniago. Dimulai dengan merambah dan meneruka. Tak salah sampai kini masih terdapat areal persawahan, menjadi lahan pertanian yang subur. Karena selalu mendapat pengairan dari irigasi yang memadai.

Sungai Pasak awalnya merupakan wilayah adat dan pemerintahan local, berbentuk Jorong dari Kenagarian IV Koto Sungai Rotan, Pariaman. Sekarang dengan terjadinya perubahan mekanisme pemerintahan, dengan berdirinya Kota Pariaman, sebagai wilayah tingkat dua setelah pemerintahan provinsi, tercantum sebagai Desa [setara dengan sebuah nagari]. Terletak dalam wilayah Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Propinsi Sumatera Barat, Indonesia.

Aku bersama kakak-adik, tentunya ibuku, merupakan keturunan dari Sitti Baheram. Rumah kami disebut Rumah Gadang. tersebab, menurut sejarahnya nenek-moyangku lah yang membuka daerah ini menjadi kampung. Semua fasilitas publik berdiri di atas tanah warisan kami. Kaum kami memiliki pandam pekuburan sendiri, sebagaimana tanda dalam Pusako Minang merupakan "keluarga asa" di suatu kampung di wilayah Minangkabau.

Gambar yang ada, adalah tapal batas kampung kelahiranku, udara sejuk, air melimpah, sawah berpetak-petak terbentang dan kami sangat mencintainya. Sekali waktu tentu anda akan pernah singgah ke sini, setidaknya tertinggal dalam ingatan bagi dunsanak nan saparinduan.. *

[abrar khairul ikhirma, mei 2014]

3 komentar:

  1. salam kenal saudara abrar khairul. ambo urang kaluaik tapi mambako ka santok dakek jo sungai pasak.

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaikum pak abrar,mohon informasi dan bantuannya untuk menelusuri ranji dari bako saya yg berasal dr kotomarapak pariaman,nama ayah saya Ali Munir Tanjung bin Bobo (datuk maruhun basa) sikumbang bin ungku salim koto yg beristrikan anduang gadih yg berasal dr sungai pasak. Menurut informasi warga kotomarapak andung gadih ini msh keluarga dgn si joki dan siti baheram ini.

    BalasHapus