Ketika melintasi jalan gang kecil,
diantara rumah penduduk, dari arah Pantai Malabro, Kota Bengkulu, menuju
simpang empat Jalan Pendakian, mataku segera bertumbuk pada sebuah kotak terletak di teras sebuah bangunan.
Kotak berbentuk “bagonjong” sebagaimana biasa diletakkan di pintu masuk di
acara pesta perkawinan Orang Minang.
Esoknya, kembali berjalan kaki dari arah yang sama. Kembali
kujenguk ke teras dimana kemarin kulihat kotak “bagonjong” itu berada, apakah
masih di sana atau tidak. Ternyata tidak ada. Yang menarik bagiku yakni tulisan
di kotak itu tertulis “Kotak Amal.”
Belum sekalipun aku melihat ada tulisan demikian setiap
menghadiri pesta-pesta pernikahan “Orang Minang,” meskipun diketahui kotak itu
biasanya diperuntukkan bagi setiap tamu pesta perkawinan, memasukkan uang dalam
amplop kepada pihak penyelenggara pesta, sebagai pengganti kado atau hadiah
untuk penganten.
Pada hari yang lain, aku pun mengambil jalan pintas berjalan
kaki dari arah berlawanan. Dari arah Pasar Pantai menuju ke arah pantai.
Seketika terbaca olehku tulisan di bagian atas bangunan, ternyata bangunan
dalam gang itu semula aku sangka adalah rumah rupanya adalah bangunan masjid.
Masjid Istiqomah tampaknya bangunannya baru saja selesai
dibangun. Terlihat bersih dengan bentuk bangunan minimalis. Jika melintas di
jalan depan Pasar Pantai atau jalan pinggir pantai, bangunannya tak terlihat.
Karena lokasi bangunan ini terletak diantara bangunan rumah-rumah penduduk di
dalam gang kecil yang menjadi perlintasan dari Pasar Pantai ke Pantai Malabro
atau sebaliknya.
Lokasi Masjid Istiqomah terbilang dekat dengan Benteng Fort
Marlborough. Dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Melintasi bangunan-bangunan
lama pecinan yang pada umumnya seperti “tak ada penghuninya.”
Letak masjid ini hanya kira-kira seratus meter saja dari
rumah tempat menginapku di Kelurahan Malabro, Kecamatan Teluk Segara, Kota
Bengkulu. Berdekatan dengan bangunan Masjid Al-Hasyim Malabro yang langsung
berhadapan dengan Pasar Pantai. Salahsatu Pasar yang ramai sejak Subuh sampai
pagi.
Sayang sekali, selama berada di Kota Bengkulu, aku tak
berkesempatan untuk bersholat di Masjid Istiqomah Pasar Pantai Malabro (“) copyright: abrar khairul
ikhirma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar