Mengangkat kembali karya sastra
klasik dari buku karangan Abdoel Moeis,
“Salah Asoehan” buku yang diterbitkan oleh Balai
Pustaka, Jakarta, ke dalam bentuk sinetron ---sinema elektronik--- televisi
dengan sutradara Amy Priyono, di
tahun 1993. Sebelumnya pada tahun 1972, Salah Asoehan juga telah diangkat ke
layar perak, difilmkan oleh Asrul Sani
sebagai sutradara.
Searah jarum jam (mulai barisan belakang) Jojok (unit) - Effendi (Pimpinan Produksi) – DOLLY MARTEN (Artis) – VONNY SUMLANG (Artis)
– SHAHNAZ HAQUE (Artis) – RITA ZAHARA
(Artis) – IDA IASHA (Artis) – Totok Warisman (Produksi) – H.RAMIDI ROGODJAMPI (Penata Artistik) – IKANG FAWZI (Artis) – ERICK (Artis) – AMY PRIYONO (Sutradara)
– ACA HASANUDIN (Ass.Sutradara) –
ALLEN HAQUE (Ayah Marissa Haque
bersaudara) - Mat (Unit) dan aku ARKHI –abrar khairul ikhirma-- paling depan (Ass.Penata Artistik), sebelum berangkat menuju
lokasi shooting.
Aku merasa beruntung dapat terlibat bekerja dalam produksi
sinetron ini. Menikmati dinamika kerja shooting sebagai salah seorang dari
asisten peñata artistik dan dapat saling mengenal satu sama lain di lokasi
selama shooting berlangsung. Baik di Sumatera Barat maupun di Jakarta.
Terutama kedekatan hubungan dengan seniman besar yang menyutradarai sinetron ini, Amy Priyono. Beliau seorang yang unik dan nyentrik. Aku dan Mas Amy sering
menggunakan kesempatan untuk bercakap-cakap perihal seni dan budaya. Sebelumnya
hanya sekadar kenal begitu saja sewaktu Mas Amy masih bekerja sebagai salah seorang
Anggota Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), karena aku bila di Jakarta sering
“main-main” ke Taman Ismail Marzuki, Jakarta dan singgah ke DKJ untuk bertemu
Abang Leon Agusta, penyair yang juga sebagai anggota dewan.
Sejak kedekatan inilah Mas Amy Priyono memanggil namaku
hanya dengan gelar yang diberikannya, “Datuk Hitam.” Selesai masa shooting,
kami sering berjumpa di TIM Jakarta dan di Sanggar Gumarang Sakti-nya
koreografer tari Gusmiati Suid di
Depok.
Lokasi shooting di Sawah Suduik - Solok, Balubuih, Suliki
dan Balai Nan Duo Koto Nan Ompek - Payakumbuh dan Pasa Mudiak, Kota Padang
(Sumatera Barat) dan Studio Alam TVRI Depok.
Sinema Elektronik (Sinetron) ini pada FSI 1994 (Festival
Sinetron Indonesia) meraih Piala Vidia sebagai mini seri terbaik, cameramen
terbaik dan peñata artistic terbaik.
Produksi: Rana Artha Mulia PT Production House – SCTV –
Jakarta, 1993 (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar