Aku selalu membawa kertas putih,
sebuah pena bertinta hitam, sebotol tinta cina dan sebuah kuas kecil. Tersimpan
dalam tasku. Terbawa kemana-mana. Adakalanya, tergerak hatiku untuk membuat
coretan di atas kertas putih yang kumiliki. Ada kalanya, sama sekali aku tak
hendak mempedulikannya. Katanya yang aku lakukan di atas kertas itu adalah
sketsa. Namun aku menyebut pada diriku, coretan. Aku mengerjakan coretan yang
tergerak kata hatiku.
Apa yang telah kucoret pada bidang yang putih ? Mengapa aku
lakukan mencoretnya ? Sedang apakah yang membuat diriku untuk mencoret ?
Dimanakah aku melakukan coret mencoret itu ? Tiap-tiap hasil dari yang
tercoret, adalah bagian dari pikiran, perasaan, bersituasi pada perjalanan yang
pernah kujalani dan alami.
Dapat saja coretan menampakkan keindahan-keindahan garis dan
bentuk, termasuk titik sebagai penanda dari semua itu. Tentu saja, di balik
keindahan tersimpan hal-hal yang tak mungkin terceritakan. Namun dapat dihayati
sebagai kenangan, (*)
abrar khairul ikhirma
akhir tahun 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar