Di sepanjang pantai pesisiran
Provinsi Bengkulu, di sejumlah titik yang terjadi abrasi oleh Samudera Hindia,
telah memunculkan pulau-pulau kecil di dekat pantai. Pantai Sungai Suci yang
hanya lebih kurang 15 km dari pusat Kota Bengkulu, memiliki sebuah pulau kecil
yang menarik.
Kata suci dari nama yang lekat untuk nama pantai ini, adalah
magnet pertama untukku mendatanginya. Cuaca cerah dengan sinar matahari yang
memadai pabila melakukan pemotretan. Segera saja aku bergerak ke arah utara
dari pusat kota. Melalui jalan lintas pantai barat yang menghubungkan Kota
Bengkulu dengan Kota Padang.
Masyarakat kini sudah mengetahui bahwa kawasan Pantai Sungai
Suci merupakan objek wisata. Pantainya memang terlihat masih alami. Belum terlihat
kehadiran beton. Baik sebagai penahan ombak ataupun kehadiran bangunan yang
merusak pemandangan.
Yang ada hanya jejeran sejumlah pondok masyarakat yang
berkedai minuman dan makanan. Bangunan pondok berbahan kayu dan beratapkan daun
rumbia. Tidak berdinding. Tidak dijadikan tempat usaha sekaligus rumah kediaman
si pemilik kedai. Seperti umumnya di banyak objek wisata, dimana kedai berubah
fungsi di dalam kawasan objek wisata hingga menjadi pemukiman. Padahal hal
tersebut hanya akan mendatangkan persoalan tersendiri, dilemma dan merusak
keberadaan objek wisata.
Pantai Sungai Suci terletak di Desa Pasar Pedati, Kecamatan
Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah. Terbentang sebagai daerah pesisiran lebih
kurang sekitar 25 km. Meskipun dikenal sebagai Sungai Suci, tak ditemukan
sungai di tempat ini. Hanya satu aliran air dari sedikit areal rawa yang
bermuara ke laut.
Tak jauh dari aliran air ke laut ini, kita sedikit mendaki
kontur tanah pinggir laut, maka sampailah kita pada pemandangan alam, berupa
terbentuknya sebuah pulau yang berdekatan dengan daratan. Bentukan pulau kecil
ini, akibat abrasi Samudera Hindia sepanjang musim.
Pada saat pagi hari berada di kawasan ini, kami hanya
menjumpai sepasang suami isteri yang sudah berusia tua di salah satu kedai
pondok yang menghadap ke Pulau Kecil. Mereka adalah penduduk setempat yang
berjualan makanan dan minuman. Menurutnya, pengunjung akan ada pada petang
hari. Akan ramai pada hari Sabtu dan Minggu.
Menurut ibu itu, pada hari lebaran Iedhul Fitri waktu lalu,
pengunjung Pantai Suci sangat ramai. Umumnya wisatawan yang datang dari
luarkota Bengkulu. Pada hari-hari tertentu terkadang datang wisatawan yang
dihantar biro perjalanan dari luar daerah.
Kawasan ini selain daerah pemukiman penduduk juga adalah
tanah kebun. Terlihat tanaman-tanaman sawit. Agar pengunjung dapat mencapai
pulau di depan pantai, para pedagang setempatlah kabarnya membangun sebuah
jembatan gantung. Setiap pengunjung yang menggunakan fasilitas jembatan,
dimintakan “sumbangannya.”
Kini di sekitar Pantai Suci selain tempat bersantai, juga
sebahagian orang menjadikannya sebagai lokasi memancing dan mencari batu akik
(*) copyright: abrar khairul ikhirma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar