[Penghujung acara “Seminar Internasional
Sastera Melayu Islam” yang diselenggarakan Persatuan Sasterawan Numera Malaysia
– Masjid Abdul Rahman bin Auf, diikuti Malaysia, Indonesia, Thailand,
Singapura, Brunei Darussalam dan Bangladesh, penutupan resminya dilaksanakan di
atas kapal motor bernama “Kelah” di Cruise Tasik, Putra Jaya, Malaysia, 30
September 2017]
Marilah
berlayar bersamaku
Wahai syair
tertulis pada kitab
Di tasik
malam berkapal malam
Malam
bersegera hadapan
Jangan diam
baris-baris qalam
Berkayuh aku
di tinta Mu
Di tepian
tasik gerimis setelah hujan
Berbual kita
perihal dunia
Betapa angin
merobek layar
Di sanalah
syair bertaruh akan makna
Matahari
petang jatuh di bibir terluka
Teguklah
kopi dingin dicangkir
Kemanakah
kiblat hasrat amanat
Jika tidak
kata bertempa dada
Pada kudharat
al-Kitab
Lembar-lembar
usang tamadun
Seperti
orang silih berganti di sini
Kitab-kitab
berganti warna
Seperti jiwa
melepuh pada Nya
Bacalah…
Kau pun
memandangku
Simaklah…
Aku ingin
patrikan Alif
Di air yang beriak
di matamu
Marilah
berlayar bersamaku
Seperti
seorang pelaut rindu
Marilah
berkayuh bersamamu
Seperti jiwa
tiada membeku
Wahai tasik
yang kujumpai
Genangkanlah
air kehidupan
Pada lubuk
hati tak berginjai
Seperti syahadat
tiada berungkai
Malam-malam
merasai
[CruiseTasik-PutraJaya-30092017]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar