TAK satu pun yang direncana. Semua
objek dan momen terjadi seketika. Feeling dan kecepatan adalah andalan utama.
Hanya berbekal camera pocket 16.1 mp saja.
Memotret adalah salah satu “perburuanku” dalam keseharian.
Menggunakan camera pocket 16.1 megapixel, dengan segala keterbatasannya.
Aku kira hal ini, merupakan kompensasi lain setelah tidak
melukis dan mensketsa dalam kurun waktu ini. Namun beralihnya media dari cat,
kertas dan kuas, ke teknologi digital, jelas memiliki dinamikanya tersendiri.
Terus terang, aku tidak menguasai teknik foto yang baik.
Mungkin tersebab itu juga, aku agak sungkan untuk disebut sebagai seorang
fotografer professional. Aku hanya menguasai dengan sebisaku saja, dengan
segala keotodidakanku belaka.
Kesempatan berada di Melaka, Malaysia, tidaklah aku
sia-siakan. Ada banyak hasil foto yang terekam dalam memorycardku. Diantaranya,
dalam kesempatan ini, aku berbagi untuk public hasil karya fotoku. Tidaklah
terlalu baik, namun setidaknya inilah 10 Tanda Mata dari Melaka. (*)
Abrar khairul ikhirma
Seniman rupa-rupa
November 2016
|
DI SINI MALAM MELINTAS |
|
|
GARIS YANG HIJAU |
|
SHOLAT MAGHRIB |
|
KELOPAK PUTIH MENARA |
|
|
ADA SAATNYA UNTUK SENDIRI |
|
DI DEPAN GAPURA BENTENG |
|
HIBURAN DI MALL |
|
APA SALAHNYA SANTAI |
|
TIGA PASANG KAKI |
|
MALAM - CAHAYA LAMPU |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar