Hari terakhir berada di Negeri Kedah. Karena malamnya, aku akan bertolak kembali ke Kuala Lumpur, seterusnya menuju Melaka. Bersholat Ashar di Masjid Albukhary. Masjid besar dan megah. Halaman luas sebagai ruang public terhampar. Suasana tenang berhabis hari petang terasa nyaman disini.
Masjid Albukhary merupakan sebuah masjid yang terletak di
Bandaraya Alor Setar, Kedah Darul Aman. Kurang lebih berjarak 3 kilometer dari
pusat Bandar Negeri Kedah. Masjid ini dibangun sepenuhnya oleh Yayasan
Albukhary. “Pecah tanah” dilakukan pada 15 Januari 1999 oleh Tun Dr. Mahathir Mohamad. Pembangunannya
dimulai Maret tahun 2000. Diresmikan KDYMM Tuanku
Sultan Kedah pada 22 November 2001 bersamaan 6 Ramadhan 1422H. Masjid ini
ditadbir oleh Jawatankuasa Pengurusan Masjid Albukhary sebanyak 13 orang.
Terdiri dari gabungan tiga pihak yakni Yayasan Albukhary, Jawatankuasa Kariah
Alor Malai dan Pegawai Masjid.
Kedatangan ke masjid ini selama berada di Negeri Kedah, adalah
kali kedua.
Sebelumnya pertamakali singgah untuk bersholat Maghrib pada hari kedua menjejak Kedah.
Sepulang mengunjungi beberapa destinasi objek wisata hendak kembali ke Sintok ---tempat aku “menumpang” selama mengunjungi Kedah, singgah di masjid ini, karena sudah datang waktu sholat maghrib.
Sebelumnya pertamakali singgah untuk bersholat Maghrib pada hari kedua menjejak Kedah.
Sepulang mengunjungi beberapa destinasi objek wisata hendak kembali ke Sintok ---tempat aku “menumpang” selama mengunjungi Kedah, singgah di masjid ini, karena sudah datang waktu sholat maghrib.
Barusaja pertamakali memasuki halaman masjid, sudah terasa suasana
lapang. Pandangan mata tak ada yang terbentur begitu saja. Lingkungan bersih.
Tanaman pun tersusun dengan baik. Menaiki anak tangga di beberapa tempat
menjadi kesan tersendiri. Kemudian lorong penghubungnya, dengan lobang
melengkung sebagaimana setiap dinding masjid terjumpa menjadi khasnya tempat
ibadah.
Saat kedatangan waktu maghrib itu, lampu-lampu penerang sudah
menyala. Bertebaran di sana sini bangunan. Tidak hanya berfungsi sebagai penerang. Tapi
tertata membentuk kesan artistic, mendukung interior dan exterior bangunan
masjid ini.
Masjid Albukhary terletak di atas tanah seluas 4.96 ha. Memiliki
fasilitas ruang sholat yang dapat menampung 15.000 orang.
8 buah kamar pengajian. 5 kamar wuduk lelaki dan wanita. Kamar penyelenggaraan jenazah. Kamar Imam. Ruang rapat. Kantor pengurus masjid. Dilengkapi toilet khusus dan 2 unit lift.
8 buah kamar pengajian. 5 kamar wuduk lelaki dan wanita. Kamar penyelenggaraan jenazah. Kamar Imam. Ruang rapat. Kantor pengurus masjid. Dilengkapi toilet khusus dan 2 unit lift.
Walau pun terpisah namun berada dalam satu kesatuan, aku melihat
di kawasan sekeliling masjid juga terdapat bangunan klinik dan wisma, agak
berjarak ke bahagian utara terdapat pusat perbelanjaan besar. Konon di bahagian
belakang masjid juga terdapat bangunan panti asuhan. Sesuatu yang aku anggap
luarbiasa, meskipun kebutuhan akan lahan di kota-kota besar sangat bernilai
jual, pihak pengelola kawasan “islami” ini tidak hendak menghilangkan jejak
sebelum kawasan ini dibangun. Terlihat masih ada tapak bangunan masjid lama
sebelum bangunan baru dibangun. Antara masjid Albukhary dengan pusat
perbelanjaan. Tapak masjid tersebut dipelihara sebagai “penanda” sejarah.
Pada saat menikmati petang
hari di pelataran halaman terbuka dalam masjid, terlihat di sana sini asyik
orang-orang berfoto mengabadikan diri. Tidak hanya orang-orang muda tetapi juga
pasangan suami isteri dan keluarganya. Tentu saja berlatarkan bangunan masjid
dan kerindangan batang-batang pohon kurma. Termasuk dekat kolam taman dan
selokannya dengan air terus mengalir.
Tampaknya selain sebagai sarana ibadah, kawasan Masjid Albukhary
sangat dirasakan masyarakat Negeri Kedah juga sebagai tempat melepas penat,
tempat bersantai dan merekam momen kenangan bagi mereka.
Aku sempat sepetang ini menyaksikan ada 3 rombongan pasangan penganten merekam video dan foto. Mereka santai dan bergembira, diramaikan oleh para teman-teman satu sama lain masing-masing penganten.
Aku sempat sepetang ini menyaksikan ada 3 rombongan pasangan penganten merekam video dan foto. Mereka santai dan bergembira, diramaikan oleh para teman-teman satu sama lain masing-masing penganten.
Secara fotografies, kawasan masjid memang pantas diakui kaya
dengan sudut-sudut pengambilan foto bernuansa Islami. Lorong-lorong pohon kurma
tersusun dengan rapi, arsitektur bangunan, pelengkap taman pelataran, aksesori
lampu penerang. Termasuk objek berlokasi di bahagian tangga masjid, berlatarkan
garis lengkung di latarnya.
Sayang aku tak membawa tripod camera. Sangat kesulitan untuk
melakukan pemotretan. Akhirnya hanya mengelus dada saja. Meskipun saat berada
di Masjid Albukhary aku masih dapat memotret dengan sejumlah hasil foto sebagai
satu kenangan pernah berkunjung ke masjid megah ini.
Masjid ini dibangun dengan arsitektur citarasa multi cirikhas
budaya. Bangunan yang memadukan seni arsitektur dan symbol kebudayaan. Mighrab
dalam masjid adalah bahagian utama sebuah tempat ibadah. Mighrab masjid ini
berpedoman pada bentuk masa silam. Merujuk sebagaimana terdapat di Khanaqah
(Makam) Sheikh Abdul Saman yang dibangun di Natanz Iran tahun 1306 (706H) pada
masa Il-Khanid.
Menara masjid dirancang berdasarkan menara Masjid Nabawi di
Madinah dengan ketinggian 47.92 meter dari permukaan tanah.
Mimbar dalam masjid adalah replica mimbar dari Masjid Qiblatain Madinah dan mimbar Mamluk di Masjid Qaitbay, Kaherah Mesir. Mimbar berbahan kayu jenis Burma Teak.
Mimbar dalam masjid adalah replica mimbar dari Masjid Qiblatain Madinah dan mimbar Mamluk di Masjid Qaitbay, Kaherah Mesir. Mimbar berbahan kayu jenis Burma Teak.
Masjid Albukhary memiliki 7 buah kubah, termasuk kubah utama.
Kubah utama berukuran 14 meter garis pusatnya. Di bahagian luar kubah dihiasi
ayat-ayat suci Al-Quran dari surah Alhadid ayat 1-8. Di dalamnya dihiasi dengan
kalimah Asma Ulhusna.
Sementara halaman pelataran masjid, dengan aksentuasi pohon-pohon
kurma, khususnya pada kolam dan aliran airnya sesungguhnya berbentuk geometri,
didasarkan mengacu pada penataan yang terdapat pada Makam imam Albukhary di
Samarkhand, Uzbekistan (*)
abrar
khairul ikhirma
Kedah 13 September 2016