MEMPERERAT talian keserumpunan,
serombongan Penulis GAPENA (Gabungan Penulis Nasional) Malaysia, melakukan
lawatan ke Ranah Minang, Sumatera Barat, Indonesia. Lawatan itu bertajuk, “Perkampungan
Penulis Gapena-Malaysia & Sumatera Barat-Indonesia” selama tiga hari, 6-7-8
November 1995 di Taman Budaya Provinsi
Sumatera Barat, Jalan Diponegoro, Padang.
Perkampungan Penulis berkegiatan temu ramah, diskusi , acara
hiburan dan dilanjutkan dengan baca puisi. Selain dihadiri para penulis
Sumatera Barat, juga hadir dan berbicara sastrawan dan budayawan Chairul Harun, salah satu bertopik
mensitir pepatah Minang, “anak dipangku kamanakan dibimbiang,” bertempat di
Laga-laga Taman Budaya. Turut berbicara budayawan lisan Bagindo Fahmi, penyair dan novelis Darman Moenir dan Kepala Taman
Budaya, Drs. Mustafa Ibrahim
Terlihat dalam foto bersama dengan Penulis Gapena Malaysia,
penulis Sumatera Barat antara lain: Asraferi Sabri, Abrar Khairul Ikhirma,
Raffendi Samsudin (Sanjaya), Syarifuddin Arifin, Irmansyah, Yusril
Katil,Indriani, Elfialdi, Nita Indrawati Arifin, Fitri Adona, Free Hearty, Andrea
Adhan, Darman Moenir dan Mustafa
Ibrahim.
Sayang, dalam pertemuan kuhadiri ini, aku tidak ingat
lagi nama-nama teman Penulis Gapena yang hadir. Yang
aku ingat seorang waktu itu, namanya Mawar
Sjafei. Kami sempat bercakap-cakap diantara acara Perkampungan Penulis, tentang
kegiatan kepenulisan dan kesenian.
Pada Malam Baca Puisi baik penulis Gapena maupun dari Sumatera Barat, tampil membaca puisi. Silih berganti. Aku pada momen ini, membacakan salah satu puisiku, “Padang Sepanjang Jalan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar