Hari ini,
aku tak berjumpa Mahathir Mohamad di sini
Kecuali
jejaknya tertinggal dimakan zaman
Hari ini,
terjumpa hingar-bingar perdebatan tak berkesudahan
Menghitung
segala kekurangan berdengung merafalkan kebangsaan
Tak pernah
mengakui kelebihan
Terbahak-bahak
kegembiraan di senang-senang tiada berakit-rakit
Dapatkah itu
kini ternikmati andaikan masih berjalan kaki
Mulut
ternganga mendongak langit
Bibir kering
tak dapat berucap
Tak ada
salam bersambut di sini
Tanpa teh
panas perbualan yang hangat
Sebab tiada
menghidang di ruang tamu
Waktu telah
membawamu pergi
Ke masa
depan yang terlupakan
Senyap
julang berjulang walau silih berganti
Berziarah
dan berpotret mencatat hari
Tapi tidak
pada setiap hati yang tak mengakui
Sejarah sudah
seperti angin lalu pada harapan dan hayalan
Bagi mereka
yang laju dari pendahulu di hadapan musim
Jangan tanya
Melayu padaku
Ingat saja
tekad dan iradat darimana dan hendak kemana
Jejak
kehadiran mu itu terlihat jelas kini
Nasi yang
menyumpal perut lapar selalu melupakan jerih peneroka
Agar tanah
ditanam padi di sawah demi kehidupan bersama
Dan kau pun
menjadi tua karenanya
Selamat
berjumpa selamat tinggal
Antara
keduanya cermin zaman
abrar khairul ikhirma
09 September 2016
(* Catatan Sastra Sebagai Pelancong
Ke Rumah Kelahiran Mahathir Mohamad
Di Alor Setar, Kedah, Malaysia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar