Condet: Makam Terakhir Seorang
Penyair, merupakan buku kumpulan puisi kedua Abrar Khairul Ikhirma, penyair
dari Sumatera Barat, kelahiran Pariaman, daerah pesisiran pantai barat Pulau
Sumatera. Setelah menerbitkan buku kumpulan puisi pertama tahun 1987 berjudul, “Selamat Petang Jakarta.”
Puisi-puisi yang terhimpun dalam buku ini, diantaranya sudah
pernah diterbitkan di media cetak, suratkabar Harian Haluan dan Harian
Singgalang, Padang, Sumatera Barat.
Inspirasi puisi-puisi ini terlahir semasa berada di Condet,
Jakarta Timur. Condet merupakan suatu kawasan cagar budaya, dimana masih
terdapat suasana budaya Betawi, masyarakat asli Jakarta. Ada banyak
seniman-seniman yang memilih untuk bermukim di Condet.
Condet Balekambang, berada di pinggir Sungai Ciliwung. Terhubung
ke arah Pasar Minggu mulanya dengan sebuah jembatan gantung. Jalan kecil yang
selalu ramai dilintasi pejalan kaki dan sepeda motor. Di salah satu lereng
sungai itulah, diantara kerimbunan pepohonan duku, rambutan, durian dan salak,
rumah yang selalu dikunjungi bila berada semasa di Jakarta.
Condet: Makam Terakhir Seorang Penyair
Penerbit:
Dangau Seni-A, Padang
Cetakan
Pertama: 1992
Dalam buku
ini terhimpun puisi-puisi berjudul:
01.SETASIUN
PASAR MINGGU
02.PULANG
03.BANDUNG
DAN JAKARTA
04.RUMAH
CONDET
05.SEBILAH
PISAU
06.TEK: A
TEK: I
07.MEJA
MAKAN
08.SORE DI
JEMBATAN TIGA
CONDET BALEKAMBANG
09.DIAM-DIAM,
DIAM
10.MAKAM
11.SUKMA
12.KACA
13.HALTE
CIKINI
14.GADISKU
JAKARTA
15.ELANG
YANG TERLUKA
16.SURAT
WARISAN SEORANG PENYAIR
MENJELANG PEMAKAMANNYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar