Hari sudah berangkat siang. Kami baru
saja selesai meninggalkan beberapa kilometer perhentian pertama kami, untuk
menikmati makan siang, di sebuah kedai makan pinggir jalan. Kami pun
melanjutkan perjalanan yang bermula dari Sintok,
Negeri Kedah, dengan tujuan ke Lembah
Bujang dan Gunung Jerai.
Mengingat waktu sholat zhuhur, akhirnya perjalanan
dihentikan sejenak. Kami berhenti di sebuah Masjid yang kami temui yakni Masjid
As-Syakirin, yang terletak di Kampung Singkir Laut, Bedong, Negeri
Kedah Darul Aman, negeri yang terletak di utara Malaysia.
Kedatangan kami yang tidak di awal waktu sholat, hingga kami
tidak dapat ikut bersholat jamaah. Suasana masjid sepi. Tidak ada kegiatan yang
terlihat di masjid maupun sekitarnya. Lokasi masjid terletak di tepi jalan raya
yang juga tidak ramai kendaraan.
Saat kami memasuki halaman masjid, tidak seorang pun orang
yang terlihat. Toilet dan tempat berwudhuk terletak di salah satu sisi masjid.
Air yang tersedia tidak jernih. Namun memang hanya itulah yang ada dan dipakai,
kami pun ikut menggunakannya.
Posisi lantai masjid ditinggikan dari permukaan tanah. Untuk
mencapai teras masjid, kami menaiki anak tangga. Rupanya masjid dalam keadaan
terkunci, sehingga kami tidak dapat bersholat dalam masjid. Kami memaklumi hal
itu dapat terjadi. Sudah hal biasa ditemui di berbagai tempat yang rawan dan
masjidnya tidak memiliki petugas memadai untuk terbuka sepanjang waktu. Namun
hal itu tidak membuat kami merasakan kesukaran. Karena di bahagian luar masjid
terbentang karpet yang bersih dan dapat melaksanakan sholat.
Udara yang panas saat perjalanan ini, membuat kami
berkeringat dan mata menjadi silau. Sebelum melanjutkan perjalanan, sebagaimana
kebiasaan dalam perjalanan, aku senantiasa mendokumentasikan tempat-tempat yang
kusinggahi dan kulalui, termasuk dapat melaksanakan sholat di Masjid
As-Syakirin, di Kampung Singkir Laut ini. (*)
abrar khairul ikhirma
singkir laut – bedong - kedah
09 september 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar