Menjadikan sebuah buku dari
sekumpulan kertas kerja, makalah atau pengembangan pokok-pokok pikiran, adalah
salah satu langkah upaya mendokumentasikan dan memperkaya literasi. Memudahkan
pencarian jejak rekam dan memberikan alternative dunia bacaan.
Kertas kerja dan makalah yang dihadirkan para pembicara dari
narasumber, pada Temu Penulis Asean 2016
dirangkum ke dalam sebentuk buku, dengan judul “Puisi Wadah Suara Kemanusiaan.”
Pada umumnya selama ini, kertas kerja dan makalah pada
berbagai acara diperbanyak secara terpisah-pisah dan dibagikan kepada para
peserta. Setelah acara berakhir, ada yang memang menyimpan setiap makalah tapi
lebih banyak nasibnya berakhir hancur dan hilang begitu saja.
Setelah acara berlalu, ada satu dua penyelenggara acara yang
berinisiatif membukukan. Tetapi hal tersebut tergantung inisiatif penyelenggara
dan tergantung aktualitas dan relevansi atas apa-apa yang dibukukan. Tentu saja
perwujudan itu dimungkinkan pada pertimbangan adanya program yang mendanai
penerbitan dan kemungkinan bisnis sebagai latar pendukungnya.
Buku Puisi Wadah Suara Kemanusiaan, diterbitkan ITBM-Pena,
sebagai penyelenggara Temu Penyair Asean 2016, Kuala Lumpur – Malaysia pada 2 –
3 September 2016, bertempat dua lokasi acara, Rumah Pena dan Auditorium Dewan
Bahasa Pustaka, Kuala Lumpur.
Judul Buku: Buku Wadah Suara Kemanusiaan
Editor: Mohamad Saleeh Rahamad
Penerbit: Institut Terjemahan & Buku Malaysia,
Berhad
Halaman: 340
Cetakan
Pertama: 2016
ISBN 978-967-460-391-5
Senarai
Kandungan buku Wadah Suara Kemanusiaan:
Prakata oleh
Mohd Khair Ngadiron, Pengarah Urusan/
Ketua Pegawai Eksekutif ITBM
Pengenalan
oleh Mohamad Saleeh Rahamad, Presiden
PENA
Puisi dan Jiwa Merdeka, Zawawi Imron – Indonesia
Puisi Suara Diri atau Suara Masyarakat,
Muhammad Lutfi Ishak – Malaysia
Suara Penyair Suara Masyarakat, Ahmadun Yosi Herfanda, Indonesia
Merenung Kembali Puisi: Untuk Diri atau
Untuk Masyarakat, Sa’eda Buang,
Singapura
Puisi Siber di Brunei Darussalam: Satu
Pembicaraan, Haji Mohamad bin Rajap,
Brunei Darussalam
Penyair dan Kebebasan Ekspresi, Malim Ghozali Pk, Malaysia
The Filipino Poets an a History of Pain, Shirley O Lua, Filipina
Poet and Freedom of Expression, Oum Suphany, Kamboja
Konflik Penyair: Keluar Pintu Lama Masuk
Pintu Baru, Hamed Ismail,
Singapura
Contemporary Burmese Poets and Society,
Han Lynn, Myanmar
The Responsibility of the Poet to Society,
Pensupa Sukkata, Thailand
Peranan Penyajak dalam Masyarakat, Lim Swee Tin, Malaysia
Tanggungjawab Penyair dalam Masyarakat,
Rukmi Wisnu Wardani, Indonesia
Selain kertas kerja dan makalah Temu Penyair Asean 2016,
buku Puisi Wadah Suara Kemanusiaan ini juga menyatukan kertas kerja dan makalah
Temu Penyair Asean 2015 tahun sebelumnya, yang menjadi pertemuan pertama, ke
dalam kandungan isi buku yang sama.
Keanekaragaman sebagai Kenyataan dan Ilham/ Diversity as
Reality and Inspiration, Muhammad
Haji Salleh, Malaysia
Melawan dengan Peluru Kata: Tanggapan
Penyair Nusantara tentang Peperangan dan Ketidakadilan dari Jendela Retorik,
Lim Kim Hui, Malaysia
Ketidakadilan, Perang dan Puisi, Free Hearty, Indonesia
Antidote for a Quarrel Bot Peak Brampi (The
Seven Poetic Words Rhyme), KimPichpinun,
Kamboja
Poetry and the Social Issue of Language,
Rebecca T Anonuevo, Filipina
Social Engagement in the Poetry of New
Generations Burmese Poests, Maung Day,
Myanmar
Suara Kemanusiaan Penyair Melayu Singapura,
Isa Kamari, Singapura
Peranan Penyair: Mengekalkan Puisi Supaya
“Tak Lekang Dek Panas, Tak Lekok dek Hujan,” Haji Jawawi Haji Ahmad, Brunei Darussalam
Peranan Penyair: Pengalaman Tasikmalaya,
Acep Zamzam Noor, Indonesia
Pandangan Sekilas Peranan Penyair dan
Kesusasteraan Kita, Rasiah Halil,
Singapura.
Buku Puisi Wadah Suara Kemanusiaan, baik cover, tata letak
dan kualitas cetaknya dikerjakan dengan baik. Dilengkapi biodata penulis yang
terhimpun dan disempurnakan sebagai standard sebuah buku yang dapat dijadikan
sebagai bahan rujukan dengan indeks. Buku ini aku dapatkan, pada saat menjadi
Peserta Temu Penyair Asean 2016, Kuala Lumpur – Malaysia.
abrar khairul ikhirma
abrarkhairul2014@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar