Orang Bengkulu mengenal monument ini
sebagai Kuburan Bulek. Letaknya berdekatan dengan Pasar dan Benteng Marborough.
Monumen ini salah satu jejak sejarah bagi Bengkulu yang pada masa dahulu
dikenal sebagai Bengcolen. Monumen ini adalah monument unik. Karena memiliki
nilai sejarah bagi dua pihak. Bagi pihak Inggris, merupakan monument tewasnya Residen Thomass Parr karena dibunuh
rakyat Bengkulu. Sedangkan bagi rakyat Bengkulu sendiri, monument ini adalah
bukti perjuangan mereka dalam menegakkan perjuangan.
Dalam beberapakali berada di Kota Bengkulu, aku selalu
mendatangi sekitar monument ini, merupakan salah satu lokasi berjalan kaki
mengitari kawasan kota lama Kota Bengkulu. Seterusnya, aku melanjutkannya
bersantai di sekitar Benteng Marborough dan berjalan-jalan ke kawasan pantai,
memandang Teluk Segara, kala petang hari.
Residen Thomas Parr (1805-1807) adalah penguasa Inggris ke
empat puluh sembilan yang diangkat pemerintah Inggris (Residen pertama pertama
Bengkulu, penguasa sebelumnya di sebut Deputy Governor) Thomas Parr
Menggantikan Deputy Governor Walter Ewer (1800-1805)(8),Parr sampai di Bengkulu
tanggal 27 September 1805, menggantikan Walter Ewer. Thomas Parr dikenal
sebagai penguasa Inggris yang angkuh dan ganas, dia adalah orang pertama yang
memperkenalkan tanaman kopi dengan tanaman paksa di Bengkulu.
Puncak dari kebencian rakyat Bengkulu berhujung peristiwa
malam 23 Desember 1807, dimana Thomas Parr yang berada di rumah
peristirahatannya Mount Felix(Sekarang Rumah Dinas Gubernur atau Gedung Daerah)
tiga mil arah Selatan Marlborough dihabisi masa rakyat dibawah pimpinan Depati
Sukarami, Depati Pagar Dewa dan Depati Lagan. Kesaksian dari isteri Parr
menyebutkan tiga orang yang masuk kerumah membunuh Parr, asistennya Charles
Murray yang berusaha melindungi majikannya terluka dan akhirnya meninggal, sementara
dia sendiri hanya terluka. Dari kesaksian isteri Parr jelaslah bahwa tujuan
penyerang hanyalah Thomas Parr.
Pada tahun 1808 Inggris mendirikan Monumen ini, memaksa rakyat
dengan kekerasan agar pembangunannya
dapat selesai dalam waktu yang telah ditentukan. Luas bangunan tugu ini seluas
70 meter persegi, tinggi 13,5 meter persis di depan kantor Pos Bengkulu. Inggris
mendirikan monument ini sebagai penghargaan dan penghormatan terhadap Thomas
Parr sementara bagi rakyat Bengkulu ditafsirkan sebagai penghargaan terhadap
para pejuang tak dikenal yang telah mati dalam mempertahankan hak dan
kemerdekaaan tanah leluhurnya dari penindasan kolonial Inggris.
Berdasarkan lukisan Joseph C Stadler dalam buku Prints of
Sotut East Asia in The India Office Library terlihat di lokasi tugu ini
terdapat Gedung Pemerintahan dan Gedung Dewan EIC. Pada saat ini sisa-sisa
kedua bangunan tersebut sudah tidak dapat ditemukan lagi karena lokasi tersebut
sudah merupakan kawasan pertokoan dan pusat pemerintahan Dati I Bengkulu.
Thomas Parr sendiri akhirnya disemayamkan di dalam Benteng
Marlborough ---masih bisa dijumpai bila berkunjung ke Benteng fort Marlborough,
dipindahkan dari tempat asal mulanya, menghindari amarah rakyat Bengkulu saat
itu yang membongkar makam tersebut. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar