PULAU ARO, salah satu desa di Kecamatan Tabir Ulu, Kabupaten Merangin, Jambi. Di desa ini sampai kini masih terdapat bangunan lumbung padi dan sejumlah bangunan yang menjadi tempat tinggal, terbuat dari kayu dan papan, dengan ciri khas masyarakat agraris.
Desa Pulau Aro berada lebih kurang 10 km dari jalan Lintas Sumatera [Kota Jambi – Muaro Bungo]. Dihubungkan jalan kabupaten beraspal mulus. Masih terlihat semak belukar dan areal kebun-kebun rakyat. Berada di pinggir sungai Batang Tabir. Desa ini masih terasa suasana pedesaannya meskipun sudah dialiri penerangan listrik dan mengecap perkembangan modern.
Desa Pulau Aro berada lebih kurang 10 km dari jalan Lintas Sumatera [Kota Jambi – Muaro Bungo]. Dihubungkan jalan kabupaten beraspal mulus. Masih terlihat semak belukar dan areal kebun-kebun rakyat. Berada di pinggir sungai Batang Tabir. Desa ini masih terasa suasana pedesaannya meskipun sudah dialiri penerangan listrik dan mengecap perkembangan modern.
Berkebun dan bercocok tanam, masih terbilang andalan utama,
dalam menopang kehidupan masyarakatnya. Ditandai salah satunya dengan masih
banyak terawat dan dimanfaatkannya lumbung untuk menyimpan padi. Menurut
keterangan masyarakat, mereka masih banyak menanam padi. Dengan memanfaatkan
lahan persawahan maupun bertanam padi ladang.
Melihat bentuk bangunan lumbung padi mereka, terbilang
sederhana dan khas. Didirikan di sekitar rumah tempat tinggal. Uniknya berdiri
berjejer. Diantara yang terlihat masih dirawat dan dimanfaatkan, banyak juga
yang dibiarkan melapuk dan rubuh. Termasuk sejumlah bangunan rumah tempat
tinggal di kiri kanan jalan kabupaten, yang menjadi ciri khas masyarakat
Merangin.
Dengan perkembangan zaman, sangat sayang jika pihak-pihak
terkait tidak melestarikan aset budaya ini. Kemungkinan mengalami kepunahan
itu, dimungkinkan dengan kebutuhan masyarakat untuk membangun rumah dan toko
memanfaatkan lahan dimana berdirinya lumbung, dan melemahnya semangat untuk
bercocok tanam. [abrar khairul ikhirma, 2014]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar