SANGGAR PASAMAYAN PADANG selama lima tahun berturut-turut, 1983-1987 tercatat menyelenggarakan Lomba Baca Puisi Antar Pelajar se Sumatera Barat. Lomba dibagi dalam kategori Pelajar SMP –Sekolah Menengah Pertama-- dan Pelajar SMA –Sekolah Menengah Atas—di tiap tingkatan sekolah tersebut dibagi lagi, putra dan putri.
Puisi-puisi yang dibacakan para pelajar, adalah puisi karya
penyair nasional maupun penyair dari Sumatera Barat (Sumbar). Sementara dewan
jurinya budayawan, sastrawan dan tokoh pendidik dan pers. Peserta selama kegiatan
berlangsung nyaris diikuti oleh semua kota dan kabupaten di Sumatera Barat.
Selama lomba berlangsung, panitia juga mengadakan sejumlah
kegiatan apresiasi berkait dengan puisi dan pembacaan puisi oleh para penyair
dan pembaca puisi pilihan. Sehingga para pelajar mendapat wawasan dalam
mengenal perihal seni dan sastra.
Selama 5 tahun diselenggarakan, event ini menjadi event representative
dan trendsetter dalam perlombaan baca puisi di Sumbar. Selain telah melahirkan
pembaca puisi terbaik dari tahun ke tahun, lewat event ini mampu memperkenalkan
karya para penyair kepada generasi muda di kalangan pelajar, dalam mengenal dan
mencintai karya puisi.
Sanggar Pasamayan Padang, salah satu sanggar seni yang “mangkal”
di Taman Budaya Padang yang kemudian menjadi Taman Budaya Sumbar, di Jalan
Diponegoro Padang.
Sanggar ini diasuh oleh; Asbon Budinan Haza, Asri Rosdi,
Muhammad Ibrahim Ilyas, Fuaddy Chaidir Rosha dan Abrar Khairul Ikhirma.
Kemudian sejumlah seniman dan seniwati bergabung dan menjadi simpatisan
sepanjang perjalanan aktifitas kegiatan kreatif yang diselenggarakan dari tahun
ke tahun. [abrar khairul ikhirma, 2014]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar